Rujukan yang didukung AI ke e-niaga meningkat, namun manfaatnya sangat condong ke pemimpin industri seperti Amazon dan Walmart. Data baru dari Apptopia menunjukkan peningkatan sebesar 28% dari tahun ke tahun dalam lalu lintas yang didorong oleh ChatGPT ke aplikasi seluler pengecer selama periode kritis belanja Black Friday (Thanksgiving hingga Minggu). Meskipun pertumbuhan ini menunjukkan meningkatnya peran AI dalam belanja online, dampaknya saat ini masih relatif kecil, dan pengecer besar mengambil bagian terbesar dari keuntungan tersebut.
Pengaruh AI yang Berkembang pada E-Commerce
Tren ini menggarisbawahi perubahan yang lebih luas dalam cara konsumen menemukan dan terlibat dalam transaksi online. Menurut analisis Apptopia terhadap aktivitas perangkat seluler, Amazon kini menyumbang 54% rujukan ChatGPT, naik dari 40,5% tahun lalu. Pangsa Walmart melonjak lebih drastis lagi, dari 2,7% menjadi hampir 15%. Hal ini menunjukkan bahwa AI memperkuat keunggulan pemain mapan yang memiliki inventaris dan jangkauan pemasaran yang luas.
Angka-angka tersebut didasarkan pada perilaku konsumen yang diamati, yang mendefinisikan rujukan sebagai sesi aplikasi yang dimulai dalam waktu 30 detik setelah interaksi ChatGPT. Meskipun data ini merupakan perkiraan dan bukan data pihak pertama, data ini memberikan gambaran berharga tentang pola-pola yang muncul.
Sepotong Kecil, Potensi Besar
Meskipun terjadi peningkatan, rujukan ChatGPT masih mewakili sebagian kecil dari total sesi: hanya 0,82% dari seluruh penggunaan ChatGPT pada Black Friday yang menghasilkan kunjungan aplikasi ritel. Artinya walaupun AI semakin populer, AI belum menjadi kekuatan dominan dalam mengarahkan lalu lintas konsumen. Namun, analisis terpisah dari Adobe memberikan gambaran yang lebih signifikan, melaporkan lonjakan lalu lintas yang didorong oleh AI ke situs ritel AS pada Black Friday sebesar 805% dari tahun ke tahun, dengan kemungkinan pengunjung tersebut untuk melakukan pembelian sebesar 38%.
Tren yang Lebih Luas: Dampak AI terhadap Ritel
Data gabungan dari Apptopia dan Adobe menyoroti tren yang berkembang: semakin banyak konsumen yang menggunakan chatbot AI untuk mendapatkan penawaran, dan konsumen yang menggunakan chatbot tersebut memiliki tingkat konversi yang lebih tinggi. Sepanjang musim liburan (1 November hingga 1 Desember), lalu lintas AI meningkat sebesar 760%. Hal ini menunjukkan bahwa AI tidak hanya mengarahkan lalu lintas tetapi juga meningkatkan rasio konversi, menjadikannya alat yang berharga bagi pengecer.
Tren ini menimbulkan pertanyaan tentang masa depan e-commerce, khususnya bagi pengecer kecil yang mungkin kesulitan bersaing dengan dominasi platform besar yang didorong oleh AI. Data saat ini menunjukkan bahwa AI memperkuat dinamika kekuatan pasar yang ada, dibandingkan menyamakan kedudukan.
Pada akhirnya, pesatnya pertumbuhan rujukan yang didukung AI menunjukkan perubahan mendasar dalam perilaku konsumen, yang harus diadaptasi oleh pengecer agar tetap kompetitif.






























